Home » » Kisah Perseteruan Seorang Lelaki Alim dengan Iblis

Kisah Perseteruan Seorang Lelaki Alim dengan Iblis

Kisah ini sudah berkali-kali aku baca, namun belum sempat aku share disini... Mudah2an kita bisa mengambil hikmah atas kisah ini..

Suami isteri itu hidup tenteram mula-mula. Meskipun melarat, mereka taat kepada perintah Tuhan. Segala yang dilarang Allah dihindari, dan ibadah mereka tekun sekali. Si Suami adalah seorang yang alim yang taqwa dan tawakkal. Tetapi sudah beberapa lama isterinya mengeluh terhadap kemiskinan yang tiada habis-habisnya itu. Ia memaksa suaminya agar mencari jalan keluar. Ia membayangkan alangkah senangnya hidup jika segala-galanya serba cukup.

Pada suatu hari, lelaki yang alim itu berangkat ke ibu kota, untuk mencari pekerjaan. Di tengah perjalanan ia melihat sebatang pohon besar yang tengah dikerumuni orang. Dia pun mendekat. Ternyata orang-orang itu sedang memuja-muja pohon yang konon keramat dan sakti. Banyak juga kaum wanita dan pedagang-pedagang yang meminta-minta agar suami mereka setia atau dagangnya laris.
"Ini syirik," fikir lelaki yang alim tadi.
"Ini harus diberantas habis. Masyarakat tidak boleh dibiarkan menyembah serta meminta selain Allah."
Maka pulanglah dia dengan terburu-buru. Isterinya heran, mengapa secepat itu suaminya kembali. Lebih heran lagi waktu dilihatnya si suami mengambil sebilah kapak yang diasahnya tajam. Lantas lelaki alim tadi bergegas keluar. Isterinya bertanya tetapi ia tidak menjawab. Segera dinaiki keeldainya dan dipacu cepat-cepat ke pohon itu. Sebelum sampai di tempat pohon itu berdiri, tiba-tiba melompat sesosok tubuh tinggi besar dan hitam. Dia adalah iblis yang menyerupai sebagi manusia.


"Hai, mau ke mana kamu?" tanya si iblis.
Orang alim tersebut menjawab, "Saya mau menuju ke pohon yang disembah-sembah orang bagaikan menyembah Allah. Saya sudah berjanji kepada Allah akan menebang roboh pohon syirik itu."
Iblis itupun menjawab, "Kamu tidak ada apa-apa hubungan dengan pohon itu. Yang penting kamu tidak ikut-ikutan syirik seperti mereka. Sudah pulang saja."
"Tidak boleh, kemungkaran mesti dibanteras," si alim bersikap tegas.
"Berhenti, jangan teruskan!" bentak iblis marah.
"Akan saya teruskan!" Jawab orang alim tanpa mengenal takut. 

Kerana masing-masing tegas pada pendirian, akhirnya terjadilah perkelahian antara orang alim tadi dengan iblis. Kalau melihat perbedaan badannya, seharusnya orang alim itu dengan mudah bisa dibinasakan. Namun ternyata iblis menyerah kalah, meminta-minta ampun. Kemudian dengan berdiri menahan kesakitan dia berkata,  "Tuan, maafkanlah kekasaran saya. Saya tak akan berani lagi mengganggu tuan. Sekarang pulanglah. Saya berjanji, setiap pagi, apabila Tuan selesai menunaikan sembahyang Subuh, di bawah tikar sembahyang Tuan akan saya sediakan uang emas empat dinar. Pulang saja dulu, jangan teruskan niat Tuan itu"

Mendengar janji iblis dengan uang emas empat dinar itu, lunturlah kekerasan tekad si alim tadi. Ia teringat akan isterinya yang ingin hidup berkecukupan. Ia teringat akan keluhan-keluhan yang tiap hari dilontarkan oleh  isterinya. Setiap pagi empat dinar, dalam sebulan sahaja dia sudah boleh menjadi orang kaya. Mengingatkan desakan-desakan isterinya itu maka pulanglah dia. Patah sudah niatnya yang semula hendak memberantas kemungkaran.


Demikianlah, semenjak pagi itu isterinya tidak pernah marah lagi. Hari pertama, ketika si alim selesai sembahyang, dibukanya tikar sembahyangnya. Betul di situ tergolek empat benda berkilat, empat dinar uang emas. Dia meloncat riang, isterinya gembira. Begitu juga hari yang kedua. Empat dinar emas. Ketika pada hari yang ketiga, matahari mulai terbit dan dia membuka tikar sembahyang, masih didapatinya uang itu. Tapi pada hari keempat dia mulai kecewa. Di bawah tikar sembahyangnya tidak ada apa-apa lagi keculai tikar pandan yang rapuh. Isterinya mulai marah kerana uang yang kemarin sudah dihabiskan sama sekali.  Si alim dengan lesu menjawab, "Jangan khuatir, esok barangkali kita bakal dapat delapan dinar sekaligus."

Keesokkan harinya, harap-harap cemas suami-isteri itu bangun pagi-pagi. Selesai sembahyang dibuka tikar sejadahnya kosong. 
"Kurang ajar. Penipu !!  Ambil kapak, tebanglah pohon itu !!" ," teriak si isteri.
"Ya, memang dia telah menipuku. Akan aku habiskan pohon itu semuanya hingga ke ranting dan daun-daunnya," sahut si alim geram. 

Maka segera ia mengeluarkan keledainya. Sambil membawa kapak yang tajam dia memacu keledainya menuju ke arah pohon syirik itu. Di tengah jalan iblis yang berbadan tinggi besar tersebut sudah menghalang. Matanya menyorot tajam, "Mau ke mana kamu?" herdiknya menggegar.
"Mau menebang pohon," jawab si alim dengan gagah berani.
"Berhenti, jangan lanjutkan." sahut Iblis dengan garang.
"Bagaimanapun juga tidak boleh, sebelum pohon itu tumbang."  si alim tetap bersikukuh.

Maka terjadilah kembali perkelahian yang hebat. Tetapi kali ini bukan iblis yang kalah, melainkan si alim yang terkulai. Dalam kesakitan, si alim tadi bertanya penuh heran, "Dengan kekuatan apa engkau dapat mengalahkan saya, padahal dulu engkau tidak berdaya sama sekali?"

Iblis itu dengan angkuh menjawab, "Tentu saja engkau dahulu bisa menang, karena waktu itu engkau keluar rumah untuk Allah, demi Allah. Andaikata kukumpulkan seluruh bela tentaraku menyerangmu sekalipun, aku takkan mampu mengalahkanmu. Sekarang kamu keluar dari rumah hanya kerana tidak ada uang di bawah tikar sajadahmu. Maka biarpun kau keluarkan seluruh kebolehanmu, tidak mungkin engkau mampu menjatuhkan aku. Pulang saja. Kalau tidak, kupatahkan nanti batang lehermu."

Mendengar penjelasan iblis ini si alim tadi termangu-mangu. Ia merasa bersalah, dan niatnya memang sudah tidak ikhlas kerana Allah lagi. Dengan terhuyung-hayang ia pulang ke rumahnya. Dibatalkan niat semula untuk menebang pohon itu. Ia sedar bahawa perjuangannya yang sekarang adalah tanpa keikhlasan karena Allah, dan ia sadar perjuangan yang semacam itu tidak akan menghasilkan apa-apa selain dari kesia-siaan yang berkelanjutan. Sebab tujuannya hanya harta benda, bukan keutamaan Allah dan agama.  Bukankah berarti ia menyalahgunakan agama untuk kepentingan hawa nafsu semata-mata ?

"Barangsiapa di antaramu melihat sesuatu kemungkaran, hendaklah (berusaha) memperbaikinya dengan tangannya (kekuasaan), bila tidak mungkin hendaklah berusaha memperbaikinya dengan lidahnya (nasihat), bila tidak mungkin pula, hendaklah mengingkari dengan hatinya (tinggalkan). Itulah selemah-lemah iman."   Hadith Riwayat Muslim


Sumber : kumpulan 1001 kisah teladan Islam.
Gambar : ~ image36.webshots.com
                ~ shutterstock.com
Share this article :

28 komentar:

  1. pakde juga pernah membaca kisah ini, yang intinya menurut pakde iman seseorang bisa pasang dan surut, bahkan hilang sama sekali karena godaan harta dan dunia.

    BalasHapus
  2. wah... sebuah renungan yang sungguh mencerahkan mbak... intinya dalam setiap perbuatan yang kita lakukan... segalanya harus karena Allah.. bukan karena iming-iming harta duniawi semata... thanks mbak sudah membaginya di sini...

    BalasHapus
  3. "Barangsiapa di antaramu melihat sesuatu kemungkaran, hendaklah (berusaha) memperbaikinya dengan tangannya (kekuasaan), bila tidak mungkin hendaklah berusaha memperbaikinya dengan lidahnya (nasihat), bila tidak mungkin pula, hendaklah mengingkari dengan hatinya (tinggalkan). Itulah selemah-lemah iman." Hadith Riwayat Muslim

    Saya sangat tersentuh dan mengingatkan saya kembali, akan penting aksi dari kita pada saat melihat sebuah KEMUNGKARAN..

    Nice Post dan Kisahnya.. Subhanallah!! :)

    BalasHapus
  4. bener2 sarat makna ceritanya..
    iman seseorang bisa dipengaruhi oleh harta dan benda..
    ckckck..

    BalasHapus
  5. Postingannya inspiratif dan mencerahkan.
    Banyak hikmah yg dapat kita jadikan bahan perenungan. Thanks :)
    Salam sobat, skalian iain follow.

    BalasHapus
  6. Konfirmasi : Terima Kasih Buat di Approved nya Link Blog saya, LINK Blog Ibu saya letakkan di Blogroll dgn Anchor : LINA MARLIANA, makasih banyak buat Backlinknya,

    Semoga silaturahim ini menjadi berkelanjutan terus ya bu.. Amin

    BalasHapus
  7. ini dia cerita bagus supaya niat kita terus mantap di Jalan keikhlasan pada Allah SWT ...

    btw trima kasih dah comment di fireworkslovers, trus komentar biar menang, mumpung pesertanya masih dikit ... hehehe

    BalasHapus
  8. Diakalin sama iblis tuh si alim,ternyata ada maunya dia.,hmm kisahnya menarik loh mbak, great post!

    BalasHapus
  9. itulah godaan syaitan yang terkutuk, selalu dapat menaklukkan seseorang dari bermacam penjuru, tidak peduli siapapun dia. semuanya itu tergantung dari keimanan kita yang kuat. banyak kisah nyata yang seperti cerita tersebut dalam hidup didunia ini. yang umumnya tidak kuat akan godaan mewahnya kehidupan dunia yang hanya sementara. semoga Allah SWT selalu memberikan kekuatan Iman dan Islam kepada kita dan juga semoga Allah SWT memberikan kehidupan yang mewah untuk kita semua umat Nabi Muhammad di akhirat nanti.
    trims atas ceritanya yang sudah mengingatkan untuk tetap kuat dalam keimanan, sukses selalu untuk Mbak Lina dan tetap semangat

    BalasHapus
  10. wah..memang bagus sekali tulisan ini...penuh dengan pencerahan..trimakasih..

    BalasHapus
  11. nice reminder.. ^_^
    happy ramadhan bro..

    BalasHapus
  12. Kita cari nafkah yang wajar dan halal yang diridhai Allah!

    BalasHapus
  13. waduh baru kali ini aku baca...
    bener-bener ya
    setiap apapun itu jika diniati karena Allah pasti berkah
    dan terkadan *mungkin sering saya melupakan hal itu..
    trims diingatkan

    BalasHapus
  14. Kita bisa melihat di sekeliling kita sudah banyak orang yang mengkeramatkan sesuatu,contohnya kuburan,pohon,dll
    Musyrik...naudzubillah

    BalasHapus
  15. Kisah yang amat menarik sebagai bahan renungan dan refleksi di bulan suci Ramadhan ini. Alangkah bahagianya orang yang dapat mencapai derajat taqwa ini. 'Berlian' yang amat mahal harganya dan hanya sebagian kecil yang memilikinya. Trims sharingnya sobat. Salam sukses selalu.

    BalasHapus
  16. Mbak.., terima kasih banget utk sharingnya. Sungguh suatu kisah yang mencerahkan dan mengajarkan banyak hal kepada kita.

    BalasHapus
  17. Betapa tipu daya iblis seringkali dengan mudahnya berhasil memerangkap manusia.

    BalasHapus
  18. pas baca dari awal ampe pertengahan, kayaknya aku udah pernah baca deh ni cerita
    banyak pelajaran yang bisa diambil dari kisah ini

    BalasHapus
  19. salam kenal. artikel anda sangat menarik buat saya
    di tunggu y komentarnnya di blog saya :D

    BalasHapus
  20. mari kita dukung gerakan SEO positif....
    mariii kita tegakkan Amar Ma'ruf & Nahi Munkar :
    “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma‘ruf dan mencegah dari yang munkar; mereka-lah orang-orang yang beruntung.” [QS Ali Imran: 104]

    BalasHapus
  21. wah aku dapet inti dari postingan sobat, terimakasih sobat :)

    BalasHapus
  22. nice post friend...luar biasa sangat menyentuh hati

    BalasHapus
  23. sobat,,ane jawab disini aja ya pertanyaan sobat tenteg daftar isi Accordionnya ^^,, iya biasa kayak kita entry artikel baru,,kasih nama daftar isi aja,,, tapi kalo gk mau postingannya muncul paling baru bisa ,,hapus entry lama,,atau diganti tanggal nya,,, trus publish deh,,^^,,, alamatnya bisa dimasukkan di menu navigasi sobat,,, seperti blog2 yg lain... atau kayak punya ane,,:)... semoga membantu ya,,^^,,

    BalasHapus
  24. silahkan lihat lagi untuk cara merubah warna,,,^^,,, sudah ane tambahkan caranya :).

    BalasHapus
  25. Cerita yang menarik.
    Semoga bisa selalu konsisten untuk berbuat baik.

    BalasHapus
  26. Memang sulit untuk melawan niat yang tidak lurus. Berat rasanya kalau harus berbeda posisi dengan kebanyak orang, padahal kita di tempat kebenaran...

    Cuma Allah lah yang bisa menolong..

    BalasHapus

Silahkan berkomentar, tapi NO PORNO, NO SARA dan NO SAMPAH yah..
Gunakan akun atau link anda, agar aku bisa mengunjungi anda kembali..
Terima kasih.. :)

Last Comment

Recent Comments Widget
 
Support : Maskolis | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. sharingyuk - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger