Suatu hari, ayah dari suatu keluarga yang sangat sejahtera membawa anaknya bepergian ke suatu tempat yang sebagian besar penduduknya hidup dari hasil pertanian, dengan maksud untuk menunjukkan bagaimana kehidupan orang-orang yang miskin. Mereka menghabiskan waktu berhari-hari di sebuah tanah pertanian milik keluarga yang terlihat sangat miskin.
Sepulang dari perjalanan tersebut, sang ayah bertanya kepada anaknya, “Bagaimana perjalanan tadi?”
“Sungguh luar biasa, Pa.”
“Kamu lihat kan bagaimana kehidupan mereka yang miskin?” tanya sang ayah.
“Iya, Pa,” jawabnya.
“Jadi, apa yang dapat kamu pelajari dari perjalanan ini?” tanya ayahnya lagi.
Dan si anak pun menjawab, “Saya melihat kenyataan bahwa kita mempunyai seekor anjing sedangkan mereka memiliki 5 ekor kambing .
Kita punya sebuah kolam yang panjangnya hanya sampai ke tengah-tengah taman, sedangkan mereka memiliki sungai kecil yang tak terhingga panjangnya.
Kita memasang lampu taman yang dibeli dari luar negeri dan mereka memiliki bintang-bintang di langit untuk menerangi taman mereka.
Beranda rumah kita begitu lebar mencapai halaman depan dan milik mereka seluas horison.
Kita tinggal dan hidup di tanah yang sempit sedangkan mereka mempunyai tanah sejauh mata memandang.
Kita memiliki pelayan yang melayani setiap kebutuhan kita tetapi mereka melayani diri mereka sendiri.
Kita membeli makanan yang akan kita makan, tetapi mereka menanam sendiri.
Kita mempunyai dinding indah yang melindungi diri kita dan mereka memiliki teman-teman untuk menjaga kehidupan mereka.”
Dengan cerita tersebut, sang ayah tidak dapat berkata apa-apa. Kemudian si anak menambahkan,
“Terima kasih, Pa, akhirnya aku tahu betapa miskinnya diri kita...”
Sumber cerita : email kiriman seorang teman
Gambar diambil dari http://heartofthematteronline.com
Dapat kita jadikan bahan renungan,,
BalasHapusUntuk lebih menghargai apa yg kita miliki,,
Cerita pendeknya menarik Bu,, Salam.
makasih infonya yah..
BalasHapusmenikmati kesederhanaan ya mbak, that's cool
BalasHapusoyah mbak,lebaran rifky g biasa beli baju baru..dari kecil malahan diajarin gitu sama ortu hehehehe,semoga ada maksut baik ortu rifky buat kebiasaan itu...heheheh mbak lina dah nyiapin menu apa aja nih lebaran nya??
sebuah renungan untuk kita berinstropeksi diri.
BalasHapusasyiiik juga nih Mbak ceritanya, sukses selalu n tetap semangat
ternyata punya segalanya tidak berarti kita "memiliki" semua..., :D
BalasHapusmemang benar... sebenarnya kaya dan miskin hanyalah cara pandang kita terhadap diri sendiri dan orang lain...
BalasHapuswah,,, keren nih untuk bahan intropeksi diri ya ,,^^,,, miskin dan kaya menurut ane sama saja,,benar sekali yag membedakan hanya cara pandang kita saja,,hmmm,,, nice artikel nih,,happy blogging yah ^^
BalasHapusbagus utk bahan renungan.....
BalasHapusHUAHAHAHAHA... KOK PEMAHAMANNYA JADI KEBALIK YAK? ^_^
BalasHapusCLICK HERE, JENG... ^_^
BalasHapusMasih banyak saudara kita yang hidup dalam kemiskinan. Tentu saja dengan parameter yang telah disepakati bersama. Variabel yang digunakan dalam pendataan kemiskinan adalah : pembelian pakaian, ketersediaan air bersih, pengeluaran untuk makanan, status kepemilikan rumah, jenis dinding rumah, jenis lantai rumah, ketersediaan sarana buang air besar, sumber penerangan rumah, partisipasi sekolah, sumber keuangan rumah tangga, dan pelayanan kesehatan.
BalasHapusNamun tidak selalu orang yang hidupnya kaya raya, hidupnya bahagia. Sebaliknya tidak selalu orang yang hidupnya miskin, hidupnya menderita. Karena kebahagiaan itu letaknya ada di hati manusia. Adalah hal yang ideal bila hidupnya berkecukupan dan hatinya bahagia.
Trims sharingnya sobat. Semoga dapat diambil hikmahnya. Salam sukses.
bagus sekali, cocok buat bahan renungan ya.
BalasHapuskayak atau miskin tidak bisa dilihat dari segi materi saja.
Bali Villas Bali Villa
betul, betul, betul.. mungkin dimaksudkan untuk terbiasa tidak bertepuk dada dan menghargai semua yang telah diberikan.. kadang kalau lihat bangau di sawah sempat mikir mirip konglomerat.. pingin terbang ke jokja gak perlu beli tiket.. rumahnya ada dimana-mana, dan tidur ga perlu bayar kost xixixi
BalasHapuskebahagiaan dan kesedihan mungkin memang hanya prasangka pikiran.. kadang orang yang secara ekonomi "pas-pasan" lebih 'legowo' dalam menjalani hidup daripada orang yang "lebih berpangkat".. nice motivation :)
BalasHapusBagus banget ceritanya...ngga nyangka jawaban sang Anak akan seperti itu...
BalasHapusSetiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda dalam melihat sesuatu. Ternyata, sudut pandang sang Anak masih sangat jernih meskipun sudah terbiasa hidup dalam kemewahan.
BalasHapusKisah yg inspiratif mbak... Thanks for sharing.
BalasHapusTernyata benar apa kata Qur'an, pandai bersyukur adalah kuncinya dan dzikir adalah penguatnya, supaya terus ingat kepada Yang telah Memberi Nikmat
BalasHapusHartohadi dot com mengucapkan :
BalasHapusSelamat Iedul Fitri 1 Syawal 1431H, Taqobalallahu minna wa minkum Shiyamana washiyamakum Taqobalallahu Yaa Kariim, Minal Aidin Wal Faidzin ....Mohon maaf lahir dan batin....
membaca cerita ini membuat saya jadi sadar... saya juga tidak begitu kaya. karena selama ini saya masih meminta, belum mampu memberi....
BalasHapusSelamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1431 H
BalasHapusMinal Aidzin Walfaizin Mohon Ma'af Lahir dan Batin.
blogger serabutan alkatro tenan mengucapkan: met menyambut lebaran untuk mbak lina dan keluarga, segala khilaf kata mohon maaf lahir dan batin :)
BalasHapusemang gokil neh blog....
BalasHapusisinya penuh dengan kata2 yang membuat kita untuk merenung dan berfikir untuk hidup yg lebih baik.
Kadang aku...
BalasHapus* sesombong squidward
* sebandel spongebob
* sebodoh patrick
* sepelit mr. crab
* sejahat plankton
* dosanya segede bikini bottom
jadi sekarang minta maaf ya...
mohon maaf lahir bathin and selamat hari raya idul fitri 1431 H
berkunjung untuk mengucapkan, seLamat hari raya iduL fitri 1431 H.
BalasHapusbiLa sekiranya seLama ini saya daLam perkataan maupun priLaku ada yang kurang berkenan di hati, mohon maaf Lahir dan batin. begitupun sebaLiknya. trims.
Willyo Alsyah beserta kru Ce5TeR band mengucapkan lmt Idul fitri taqobbalallahu minnaa waminkum, wajaalana waiyyakum minal aidin walfaidzin kullu aamin wa antum bikhoir.
BalasHapus